ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU NIFAS P5AO POSTPARTUM
HARI KE-3 DENGAN BENDUNGAN ASI
DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI “TITI SUPRIYATI,S.ST”
BANJARBARU
PEMBIMBING :
AYU MEDIKAMAWENTI, S.ST

OLEH :
ENDAH PUTRI PRATIWI
NIM:
722406S11338
YAYASAN
KARYA HUSADA MANDIRI
AKADEMI KEBIDANAN BANJARBARU
2013
LANDASAN
TEORI
BENDUNGAN
ASI
A. Pengertian
Bendungan
air susu ibu adalah pembendungan air susu karena penyempitan duktus laktiferi
atau oleh kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna atau karena
kelainan pada putting susu. (Sumber:
Mochtar.1998)
Bendungan
air susu dapat terjadi pada hari kedua atau ketiga ketika payudara telah
memproduksi air susu. Bendungan disebabkan oleh pengeluaran air susu yang tidak
lancer karena pengeluaran air susu yang tidak lancer, karena bayi tidak cukup
sering menyusu, produksi meningkat, terlambat menyusukan, hubungan dengan bayi
kurang baik, dan dapat pula karena adanya pembatasan waktu menyusui. (Sumber: Sarwono.2009)
B. Factor-faktor
Penyebab
1. Pengosongan
mammae yang tidak sempurna
2. Factor
hisapan bayi yang tidak aktif
3. Posisi
menyusui bayi tidak benar
4. Putting
susu terbenam
5. Puting
susu terlalu panjang.
(Sumber: Rukiyah.2011)
C. Tanda
dan gejala
Ditandai
dengan : mammae panas serta keras pada perabaan dan nyeri, putting susu
mendatar sehingga bayi sulit menyusu, pengeluaran susu kadang terhalang oleh
duktuli laktiferi menyempit, warna kemerahan dan nyeri bila ditekan. (Sumber: Rukiyah:2011)
Gejala lainnya yaitu:
-
Mammae bengkak
-
Keras
-
Panas hingga suhu tubuh meningkat
(Sumber: Manuaba.2010)
D. Diagnosis
Pemeriksaan
fisik payudara, apda pemeriksaan fisik payudara harus dikerjakan dengan sangat
teliti dan tidak boleh kasar dank eras. Tidak jarang palpasi yang keras
menimbulkan petechenechymoses di
bawah kulit. Orang sakit dengan lesi ganas tidak boleh berulang-ulang diperiksa
oleh dokter atau mahasiswa karena kemungkinan penyebaran. (Sumber: Rukiyah.2011)
Pertama
lakukan dengan cara inspeksi (periksa pandang, hal ini harus dilakukan pertama
dengan tangan ke atas, selagi pasien duduk. Kita kan melihat dilatasi
pembuluh-pembuluh balik di bawah kulit akibat pembesaran tumor jinak atau ganas
di bawah kulit. Perlu diperhatikan apakah kulit pada suatu tempat menjadi
merah, misalnya oleh mastitis karsinoma. Edema kulit harus diperhatikan pada
tumor yang terletak tidak jauh di bawah kulit seperti gambaran kulit jeruk pada
kanker payudara. (Sumber:
Rukiyah.2011)
Kemudian
lakukan palpasi (periksa raba). Ibu harus tidur dan diperiksa secra sistematis
bagian medial lebih dahulu dengan jari-jari yang harus ke bagian lateral.
Palapsi ini harus meliputi seluruh payudara dari parenternal ke arah garis
aksila belakang, dan dari subklavikular kea rah paling distal. Setelah palapsi
payudara selesai, dimulai dengan palpasi aksila dan supraklavikular. Untuk
pemeriksaan aksila orang sakit harus duduk, tangan aksila yang diperiksa
dipegang pemeriksa dan dokter pemeriksa mengadakan palpasi aksila dengan tangan
yang kontraleteral dari tangan si penderita. (Sumber: Rukiyah.2011)
E. Penanganan
Secara
umum penanganan yang dilakukan yang terpenting adalah dengan mencegah
terjadinya payudara bengka, susukan bayis sesegera mungkin setelah lahir:
-
Susukan bayi segera setelah lahir
-
Susukan bayi tanpa dijadwal
-
Keluarkan sedikit ASI sebelum menyusui
-
Keluarkan ASI dengan tangan atau pompa
bila produksi melebihi kebutuhan ASI
-
Laksanakan perawatan payudara setelah
melahirkan
(Sumber: Rukiyah.2011)
Untuk
mengurangi rasa sakit pada payudara berikan kompres dingin dan hangat dengan
handuk secra bergantian kiri dan kanan, untuk memudahkan bayi menghisap atau
menangkap putting susu berikan kompres sebelum menyusui. Untuk mengurangi
bendungan di vena dan pembuluh getah bening dalam payudara yang dimulai dari
putting kea rah korpus mammae. (Sumber:
Rukiyah.2011)
Perawatan
payudara. Perawatan payudara sumber yang akan menjadi makanan utama bagi anak.
Karena itu jauh sebelumnya harus memakai BH yang sesuai dengan pembesaran
payudara yang sifatnya menyokong payudara dari bawah suspension bukan menekan
dari depan. (Sumber: Rukiyah.2011)
Bila ibu menyusui
bayinya:
-
Susukan sesering mungkin
-
Kedua payudara disusukan
-
Kompres hangat payudara sebelum
disusukan
-
Bantu dengan memijat payudara untuk
permulaan menyusui
-
Sangga payudara
-
Kompres dingin payudara di antara waktu
menyusui
-
Bila diperlukan berikan parasetamol 500
mg peroral setiap 4 jam
-
Lakukan evaluasi aetelah 3 hari untuk
mengevaluasi hasilnya.
Bila ibu tidak
menyusui:
-
Sangga payudara
-
Kompres dingin pada payudara untuk
mengurangi pembengkakan dan rasa sakit
-
Bila diperlukan berikan parasetamol 500
mg peroral setiap hari
-
Jangan dipijat atau memakai kompres
hangat pada payudar
(Sumber: Sarwono.2010)
DAFTAR PUSTAKA
1.
Manuaba,Ida Ayu Chandranita.2010.Ilmu Kebidanan,Penyakit Kandungan dan KB.Jakarta:EGC
2.
Mochtar,Rustam.1998.Sinopsis Obstetri.Jakarta:EGC
3.
Prawirohardjo,Sarwono.2009.Ilmu Kebidanan.Jakarta:Yayasan Bina
Pustaka-SP
4.
Prawirohardjo,Sarwono.2010.Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta:Yayasan
Bina Pustaka-SP
5.
Rukiyah,Ai Yeyeh dan Lia Yulianti.2011.Asuhan Kebidanan IV(Patologi Kebidanan).Jakarta:
Trans Info Media
ASUHAN
KEBIDANAN
PADA
IBU NIFAS P5A0 HARI KE 3 DENGAN PUTTING DATAR
DI
BIDAN PRAKTEK MANDIRI “TITI SUPRIYATI,S.ST”
BANJARBARU
BANJARBARU
PENGKAJIAN
DATA
Hari/Tanggal : Kamis, 18 April 2013
Jam : 09.00 WITA
PENGUMPULAN
DATA
A. Data
Subjektif
1. Identitas
Isteri Suami
Nama : Ny M Tn. M
Umur : 27 tahun 39 tahun
Agama : Islam Islam
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia
Pendidikan : SMP SMP
Pekerjaan : IRT Buruh
Alamat : Gg. Ikhlas,Martapura Gg. Ikhlas,Martapura
2. Keluhan
Utama
Ibu mengatakan payudara
terasa bengkak, teraba keras, nyeri dan panas serta ASInya belum keluar dengan
lancar.
3. Riwayat
Haid
Menarche : + 12 tahun
Siklus haid : 28 hari
Lamanya : 5-6 hari
Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut perhari
Dismenorrhoe : tidak ada
4. Riwayat
Sosial Ekonomi
a) Status
perkawinan
Kawin : ya
Usia kawin : 19 tahun
Lam kawin : + 8 tahun
Dengan suami sekarang : ya
Isteri ke : pertama
b) Riwayat
kontrasepsi
Jenis : Suntik 3 bulan
Lamanya : + 5 tahun
Masalah : tidak ada
5. Riwayat
Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
no
|
Kehamilan
|
Persalinan
|
Nifas
|
Anak
|
||||||||
Tahun
|
uk
|
peny
|
JP
|
pnlong
|
tmpt
|
peny
|
peny
|
BB/PB
|
JK
|
keadaan
|
peny
|
|
1
2
|
2007
2013
|
Aterm
Aterm
|
-
-
|
Sptbk
Sptbk
|
Bidan
Bidan
|
Klinik
Klinik
|
-
-
|
-
Bend.
ASI
|
3000 gr/49 cm
3300 gr/50 cm
|
♂
♂
|
Baik
Baik
|
-
-
|
6. Riwayat
Kehamilan Sekarang
ANC
a)
Trimester I
Frekuensi :
1 kali (25-10-2012)
Pemeriksa :
Bidan
Tempat ANC :
Puskesmas Martapura
Keluhan :
tidak ada
Obat :Vit B complex
(untuk meningkatkan nafsu makan)
Vit B6 (membantu dalam pembuatan
protein)
Imunisasi :
Lengkap hingga TT V
Penyuluhan :
1)
Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
2)
Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi seperti
sayuran, buah-buahan, lauk pauk
3)
Makan dengan porsi sedikit tapi sering
4)
Menganjurkan ibu untuk minum obat secara teratur sesuai dosis
b)
Trimester II
Frekuensi :
2 kali (22-11-2012 dan 26-12-2012)
Pemeriksa :
Bidan
Tempat ANC :
Pustu Sungai Karang
Keluhan :
Tidak ada
Obat : Vit B6 (membantu
dalam pembuatan protein)
SF (untuk tambah
darah)
Vit C ( untuk daya tahan tubuh dan penyerapan zat besi)
Kalk (untuk kalsium dan tulang janin)
Imunisasi :
Telah Lengkap
Penyuluhan :
1)
Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi seperti
sayuran, buah-buahan, lauk pauk.
2)
Menganjurkan ibu untuk periksa ulang 1 bulan lagi dan jika ada
keluhan
c)
Trimester
Frekuensi :
5 kali (21-01-2013, 14-02-2013, 01-03-2013, 12-03-2013, 19-03-2013)
Pemeriksa :
Bidan
Tempat ANC :
Puskesmas Martapura
Keluhan :
sering kencing, mudah kecapean
Obat : SF (untuk tambah darah)
Vit C ( untuk daya tahan
tubuh dan penyerapan zat besi)
Kalk (untuk kalsiun dan tulang janin)
Imunisasi :
Telah lengkap
Penyuluhan :
1)
Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.
2)
Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi seperti buah,
sayur, ikan dan lauk pauk.
3)
Menganjurkan kepada ibu untuk minum obat secara teratur sesuai
dosis.
4)
Memberitahukan kepada ibu tanda – tanda bahaya kehamilan
seperti:
-
Muka dan kaki bengkak
-
Penglihatan kabur
-
Pergerakan janin berkurang
-
Sakit kepala yang hebat
-
Keluarnya darah dibagian kewanitaan
-
Sakit perut bagian bawah
5)
Menjelaskan kepada ibu mengenai tanda – tanda persalinan yaitu
perut terasa mules- mules yang semakin lama semakin sering, sakit perut
menjalar sampai ke pinggang serta keluar lendir bercampur darah.
6)
Menganjurkan ibu untuk mempersiapkan persalinan.
7. Riwayat
Persalinan Sekarang
Jenis persalinan : spontan
Penolong : bidan
Tempat : klinik
Lama persalinan :
-
Kala I (Pukul 13.00-18.30 WITA)
Pasien G2P1A0
datang ke klinik bidan praktek mandiri dan mengeluh mules-mules serta rasa
sakit pada perut yang menjalar kepinggang disertai keluarnya lender darah.
Palpasi dilakukan dan didapatkan hasil pemeriksaan TFU 2 jari di bawah prx
(Pu-Ki), presentasi kepala, hodge II, pembukaan 4-5 cm, portio tipis, ketuban
(+).
-
Kala II (Pukul 18.30-18-45 WITA)
Pembukaan lengkap,
penolong berada di samping kanan pasien dan Ibu mulai dipimpin mengedan, dengan
kekuatan tersebut kepala bayi terus turun hingga membuka vulva dengan diameter
5-6 cm, lalu tahan perineum dengan tangan kanan agar tidak rupture, lalu pimpin
kembali ibu mengedan hingga sub occiput lahir, kemudian lahir kepala bayi dan
bayi melakukan defleksi muka berturut-turut lahirlah UUK,UUB,dahi, muka serta
dagu. Sehingga kepala bayi lahir seluruhnya dan seluruh tubuhnya. Bayi lahir
pada 18.45 WITA berjenis kelamin laki-laki (♂),BB 3300 gram,PB 50 cm, keadaan
normal,APGAR Score: 8,9,10
-
Kala III (Pukul 18.45-18.55 WITA)
Plasenta lahir +
10 menit setelah bayi lahir, lasenta lahir lengkap dengan selaputnya, jumlah
perdarahan + 60 cc.
-
Kala IV (Pukul 18.55-20.55 WITA
Perdarahan normal +
100 cc, TD 110/60, Nadi 82 kali permenit, suhu 36,3ºC,pernapasan 24 kali
permenit, TFU 2 jari dibawah pusat,kontraksi baik, ibu dan bayi sehat atau
tidak ada komplikasi.
8. Riwayat
Kesehatan
a) Kesehatan
ibu
Ibu tidak pernah menderita penyakit keturunan
seperti Diabetes Mellitus, Asma, dan Hipertensi, serta tidak pernah menderita
penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, dan perdarahan diluar haid, kista/
tumor pada alat reproduksinya.
b) Kesehatan
suami dan keluarga
Dari pihak keluarga juga tidak ada yang menderita penyakit
keturunan seperti Diabetes Mellitus, Asthma, dan Hipertensi, serta tidak pernah
menderita penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, dan HIV
9. Data
Biologis
a) Pola
nutrisi
Jenis makanan : nasi, sayur, ikan
dan buah
Porsi : 1
piring
Frekuensi : 2- 3x sehari
Pantangan : tidak ada
Masalah : tidak ada
b) Pola aktivitas
Ibu
sudah bisa duduk berangkak leluasa dan dapat melakukan mobilisa siringan
seperti duduk, pergi kekamar mandi sendiri.
c) Pola eliminasi
BAB
Frekuensi : 1 X
Warna : Kuning kecoklatan
Konsistensi : lembek
Masalah : tidak ada
BAK
Frekuensi :
5 X sehari
Warna : kuning
Bau : pesing
Masalah :
tidak ada
d) Pola tidur dan istirahat
Tidur siang : ± 1 jam/ hari (jam 14.00-15.00 WITA)
Tidur
malam : tidak
teratur
Masalah : sering bangun jika bayinya menangis
e) Personal Hygiene
Frekuensi mandi : 2 x sehari
Frekuensi gosok gigi : 3
x sehari
Frekuensi ganti pakaian : 2 x
sehari
Kebersihan Vulva : ibu membersihkan vulvanya setiap selesai BAB dan BAK dan setiap ibu
merasa lembab.
f) Data psikososial
Ibu
dan keluarga mengatakan bahagia dan bersyukur karena bayinya dapat lahir
selamat dan dalam keadaan sehat.
10. Data
Psikologis
Ibu merasa cemas dengan
keadaannya karena payudaranya terasa sakit dan kencang.
11. Data
Spiritual
Ibu belum bias
melaksanakan ibadah shalat 5 waktu karenamasih dalam masa nifas.
B. Data
Objektif
1. Pemeriksaan umum
a) Keadaan umum
Kesadaran :
Composmentis
Keadaan emosional : sedikit cemas
b) Tanda vital
Tekanan
darah : 120/
90 mmHg
Suhu :
36,8°C
Nadi :
88 x/ menit
Pernapasan : 24 x/ menit
2. Pemeriksaan fisik
a) Inspeksi
- Kepala
Rambut hitam, bersih, tidak rontok.
-
Muka
muka tidak pucat, tidak ada odema, tidak ada
cloasma gravidarum.
-
Mata
Bentuk simetris, tidak ada strabismus, kojungtiva Tidak
pucat, sclera tidak
ikterus.
-
Telinga
Bentuk simetris, tidak terdapat serumen, tidak ada Secret, tidak ada peradangan.
-
Mulut
Bibir agak pucat, lidah tidak kotor, gigi tidak berlubang.
-
Leher
Tidak terlihat
pembesaran kelenjar tiroiddan limfe dan tidak
tampak pembesaran vena jugularis.
-
Mammae
Kedua payudara kanan dan
kiri bentuk simetris tampak merah pada kedua payudara, papilla mamae menonjol,
areola pada kedua payudara tampak coklat kehitaman, dan ASI sedikit keluar pada
kanan dan kiri payudara.
-
Abdomen
Tidak ada luka sikatrik,
terdapat linea nigra, tidak terdapat striae gravidarum.
-
Genetalia
Tidak ada odema, tidak ada
varises, terdapat lochea rubra banyaknya ± 50 cc.
-
Ekstermitas
Tidak ada odema, tidak ada
varises, kuku jari tidak sianosis.
b)
Palpasi
- Kepala/ muka
Tidak teraba benjolan
yang abnormal, tidak ada odema
-
Leher
Tidak teraba pembesaran
kelenjar limfe dan kelenjar tiroid, tidak ada pelebaran vena jugularis.
- Mammae
Payudara kanan dan kiri
teraba keras, terdapat nyeri tekan pada kedua payudara. ASI sedikit keluar.
- Abdomen
Tidak teraba benjolan
abnormal, TFU 3 jari dibawah pusat.
- Ekstermitas
Tidak odema dan tidak
varises.
c)
Auskultasi
Tidak dilakukan
pemeriksaan
d)
Perkusi
Tidak dilakukan
pemeriksaan
C. Assesment
Ibu postpartum P2A0
Hari ke 4 dengan bendungan ASI
D. Planning
1.
Menjalin hubungan baik antara ibu dan bidan
dengan cara meyakinkan bahwa ibu akan segera membaik.
Ev: Hubungan baik antara ibu dan bidan telah
terjalin.
2.
Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu,
payudara teraba keras, terdapat nyeri tekan dan ASI sedikit keluar, tanda vital yaitu : TD 120/90 mmHg, Nadi 88 x/ menit, Suhu 37,8 °C, Respirasi 24 x/
menit, TFU 3 jari di bawah
pusat dan menjelaskan bahwa ibu mengalami bendungan ASI.
Ev: Ibu sudah mengetahui hasilnya.
3.
Menjelaskan pada ibu bahwa payudara ibu mengalami
bendungan ASI dikarenakan adanya sumbatan pada saluran ASI sehingga ASI tidak
keluar teratur.
Ev: Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
4.
Melakukan pemberian terapi yaitu :
Amoxilin 3x1 (merupakan
antibiotik untuk membunuh bakteri/ memperlambat pertumbuhan bakteri)
Dexametason 3x1
(merupakan antibiotik untuk alergi, peradangan dan memperbaiki imunitas)
Asamafenamat 3x1
(merupakan antibiotik untuk mengurangi rasa nyeri)
di konsumsi selama 5
hari.
Ev: Ibu mengerti dan berjanji akan meminumnya.
5.
Mengajarkan tentang perawatan payudara dan
memberitahu cara mengatasi keluhan yang ibu rasakan sekarang yaitu :
a.
Licinkan telapak tangan dengan minyak/ baby oil
b.
Kedua telapak tangan diletakkan antara kedua
payudara diatas, kesamping, kebawah, melintang sehingga tangan menyangga
payudara.
c.
Telapak tangan kiri menompang payudara kiri dan
jari tangan kanan saling dirapatkan, sisi kelingking tangan mengurut payudara
kiri dari pangkal payudara kearah puting susu, demikian pula payudara kanan.
d.
Pegang kedua putting susu tarik keluar dan putar
kedalam sebanyak 10 kali dan putar keluar sebanyak 10 kali.
e.
Merangsang payudara dengan menggunakan kompres
air hangat dan air dingin. Air hangat untuk melancarkan peredaran darah dan
pengeluaran ASI, air dingin untuk mengurangi rasa nyeri, cara mengatasi keluhan
dirasakan ibu dengan mengosongkan payudara dengan meremas secara manual dan
memberikan kompres dingin untuk mengurangi bengkak pada payudara.
Ev: Ibu sudah mengetahui cara perawatan payudara yang
benar dan mengurangi rasa nyeri yang dirasakan ibu.
6.
Menganjurkan ibu untuk mengeluarkan ASI, agar
mengurangi bendungan ASI yang dialami ibu sekarang ini, yaitu dengan cara memberikan
ASI sesering mungkin kepada bayinya ± 2 jam sekali.
Ev: Ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran yang
diberikan.
7.
Sebelum dan sesudah menyusui ASI dikeluarkan
sedikit kemudian dioleskan pada putting susu, berguna untuk mencegah lecet pada
putting susu.
Ev: Ibu sudah melakukan anjuran yang diberikan.
8.
Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI ekslusif
kepada bayinya dengan memberikan ASI saja selama 6 bulan, tidak memberikan susu
formola atau makanan apapun.
Ev: Ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran yang
diberikan.
9.
Menjadwalkan bayi setiap kali sehabis menyusu
untuk mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak kembung dan muntah
dengan menyendawakan bayi.
Ev: Ibu mengerti dan akan melakukan setelah menyusui.
10. Menganjurkan kepada ibu
untuk mengonsumsi sayuran hijau dan makanan bergizi untuk memperbanyak dan
memperlancar pengeluaran ASI seperti daun katu, bayam, tempe, tahu dan lain-
lain.
Ev: Ibu berjanji dan akan melakukan anjuran yang
diberikan.
11. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang ke
tempat pelayanan kesehatan guna memriksakan keadaan dan kondisi payudaranya.
Ev: ibu mengerti dan bersedia melakukannya
12. Anjurkan ibu untuk ber KB
sesuai dengan ibu menyusui misalnya suntik 3 bulan atau menggunkan pil untuk
ibu menyusui.
Ev: Ibu ingin menggunakan KB suntik 3 bulan saja.
13. Mendokumentasikan Asuhan
yang diberikan dalam bentuk SOAP.
Ev: Asuhan sudah didokumentasikan dalam bentuk SOAP.
Okeeee sistaaa an brothaaa,,,, itu dia contoh Asbid Nifas dengan bendungan ASi,
semoga bisa jadi referensi buat kalian and tentunya semoga bermanfaat.
jangan lupa tinggalkan jejak dengan komentar Anda,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar